Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga kini masih memeriksa empat orang yang diamankan saat demo di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berujung ricuh. Dari hasil pemeriksaan sementara, kericuhan itu diduga sudah direncanakan oleh kelompok demonstran.
"Kelihatannya ini sudah direncanakan karena kami mengamankan empat orang yang tertangkap tangan membawa 28 peluru kelereng, 1 butir telur, dan 3 buah batu," ujar Kasubdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Daniel Bolly Tifaona, di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/9).
Dikatakan Daniel, pihaknya belum mengetahui keempatnya berasal dari ormas mana, karena kepada petugas, keempatnya hanya mengaku sebagai simpatisan saja.
"Kami akan cek keanggotaannya, kalau sudah ketahuan mereka dari ormas mana, kami akan panggil korlap-nya untuk ketahui kenapa aksinya harus sampai ricuh seperti ini," imbuh Daniel.
Para pelaku, lanjutnya, diamankan langsung ke Mapolda Metro Jaya sejak pukul 17.00 WIB tadi. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Keamanan Negara Polda Metro Jaya.
"Sekarang belum tersangka masih terperiksa. Kami punya waktu 24 jam untuk memeriksa mereka. Kalau terbukti, kami akan jerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengrusakan secara bersama-sama," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 400 massa demonstran dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) melakukan aksi long march dari bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai ke depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (17/9) siang tadi. Aksi protes terkait film "Innocent of Muslims" ini berujung ricuh hingga menyebabkan aparat kepolisian terluka terkena lemparan batu.
0 komentar:
Posting Komentar
Please comment seperlunya, dan mohon untuk tidak disalahgunakan. Trima kasih!