Prediksi Pemenang Pemilu DKI Jakarta Putaran ke 2

 

Prediksi Pemenang Pemilu DKI Jakarta Putaran ke 2 - dua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta yang lolos ke putaran kedua akan memulai masa kampanye. Berbeda dengan putaran pertama, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama tidak akan

berkampanye secara terbuka.

Berdasarkan jadwal tahapan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua yang telah dirilis KPU DKI, proses kampanye akan berlangsung selama tiga hari, 14-16 September 2012.

"Kampanye putaran kedua dilakukan dalam bentuk tertutup, serta debat publik di media elektronik. Tidak diperbolehkan kampanye dengan massa yang besar lagi," kata Ketua Kelompok Kampanye KPU Provinsi DKI Jakarta Suhartono beberapa waktu lalu. Kampanye tertutup ini lebih difokuskan kepada penajaman visi dan misi para cagub.

Sementara di saat bersamaan, KPU mulai mendistribusikan logistik seperti surat suara, tinta, kotak suara mulai 13-19 September dari tingkat kotamadya, kecamatan, kelurahan hingga tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Setelah masa kampanye berakhir, pada 17-19 September ditetapkan sebagai masa tenang. Sedangkan pemungutan suara akan berlangsung pada 20 September 2012.

Pascapencoblosan, proses penghitungan suara tingkat di panitia pemungutan suara PPS akan dilakukan mulai 20-23 September, dilanjutkan di tingkat Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) dari 24-25 September, dan di tingkat kotamadya/kabupaten 26-27 September.

Sedangkan untuk penghitungan di tingkat KPU termasuk penetapan hasil rekapitulasi suara akan dilakukan mulai 28-29 September.

Kamis (13/9) kemarin, KPU DKI Jakarta telah menggelar acara Deklarasi Damai di Lapangan Monas.

Cagub Fauzi Bowo mengatakan berjanji akan siap menerima segala konsekuensi dari hasil pemilihan umum putaran kedua. Dia juga mengajak kepada semua pihak untuk tetap memelihara keharmonisan.

"Mari kita terus menjaga keharmonisan terutama menjelang pelaksanaan pilkada pada tanggal 20 September nanti," terangnya.

Sementara Cawagub Basuki Tjahaja Purnama mengajak kepada semua pihak terutama para pendukung dan relawan pasangan calon untuk tidak mengorbankan kepentingan bangsa gara-gara pemilihan gubernur. "Bagi kami, siapa pun yang terpilih, harus memimpin Indonesia untuk menghadapi tantangan global di Asia Tenggara," kata pria yang akrab disapa Ahok ini.

Selanjutnya, Ahok menambahkan, tugas pemimpin tidaklah rumit seperti yang dibayangkan publik. "Tugas pemimpin itu sederhana, yaitu membuat penuh otak, penuh perut, dan penuh dompet rakyat," pungkas Ahok yang hadir tanpa ditemani Jokowi.