Kebakaran massal di Indonesia. yups. lebaran kali ini seakan-akan menjadi reuni akbar bagi si Jago Merah. bagaimana tidak dalam sepekan saja sudah berapa banyak rumah yang menjadi lokasi reuni si Jago merah ? Kebakaran memang tak kenal kompromi. Ratusan rumah
dan bangunan di Jakarta ludes dilalap api dalam dua hari terakhir sehabis Lebaran.
Kemarin pagi, Rabu (22/8) api mengamuk di RT 10 RW 4 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara dan menghanguskan 300 bangunan semi permanen tempat tinggal warga. Akibat kejadian itu, 147 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Mereka membangun tempat pengungsian seadanya dengan menggunakan terpal dan kain spanduk. Menurut Udin, ketua RT, kebakaran kali ini merupakan kali ketiga di wilayahnya.
Sehari sebelumnya, api juga mengamuk di RT 2 RW 2 Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kurang lebih 150 bangunan, yang kebanyakan merupakan lapak pengusaha mebel rata dengan tanah.
Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting yang terjadi di salah satu lapak yang ditinggalkan warga yang sedang mudik. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga sekitar.
Buntut kebakaran, warga membuat pernyataan menolak keberadaan para pengusaha mebel yang menurut mereka membuka usaha di atas tanah ilegal. Warga berang karena kebakaran juga merembet dan menghanguskan puluhan rumah warga.
Soal ketidakjelasan status tanah, lahan yang dilanda kebakaran di Kapuk Muara juga berstatus sama. Bahkan Ketua Rt 10/4 Kapuk Muara, Udin, menduga adanya unsur kesengajaan dari kebakaran yang melanda wilayahnya
"Karena ini tanah sengketa dan ini sudah kejadian yang ke tiga," ujar Udin kepada merdeka.com kemarin.
Menurut Udin, kebakaran kali ini juga sama seperti kebakaran sebelumnya yakni terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun Udin enggan menyebut pihak mana yang kemungkinan menyulut api.
Apakah dua kebakaran besar ini memang disengaja karena persoalan lahan? Belum ada yang bisa menjawab. Namun, yang jelas ratusan warga Jakarta sedang nelangsa karena kehilangan tempat tinggalnya.
dan bangunan di Jakarta ludes dilalap api dalam dua hari terakhir sehabis Lebaran.
Kemarin pagi, Rabu (22/8) api mengamuk di RT 10 RW 4 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara dan menghanguskan 300 bangunan semi permanen tempat tinggal warga. Akibat kejadian itu, 147 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Mereka membangun tempat pengungsian seadanya dengan menggunakan terpal dan kain spanduk. Menurut Udin, ketua RT, kebakaran kali ini merupakan kali ketiga di wilayahnya.
Sehari sebelumnya, api juga mengamuk di RT 2 RW 2 Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kurang lebih 150 bangunan, yang kebanyakan merupakan lapak pengusaha mebel rata dengan tanah.
Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting yang terjadi di salah satu lapak yang ditinggalkan warga yang sedang mudik. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga sekitar.
Buntut kebakaran, warga membuat pernyataan menolak keberadaan para pengusaha mebel yang menurut mereka membuka usaha di atas tanah ilegal. Warga berang karena kebakaran juga merembet dan menghanguskan puluhan rumah warga.
Soal ketidakjelasan status tanah, lahan yang dilanda kebakaran di Kapuk Muara juga berstatus sama. Bahkan Ketua Rt 10/4 Kapuk Muara, Udin, menduga adanya unsur kesengajaan dari kebakaran yang melanda wilayahnya
"Karena ini tanah sengketa dan ini sudah kejadian yang ke tiga," ujar Udin kepada merdeka.com kemarin.
Menurut Udin, kebakaran kali ini juga sama seperti kebakaran sebelumnya yakni terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun Udin enggan menyebut pihak mana yang kemungkinan menyulut api.
Apakah dua kebakaran besar ini memang disengaja karena persoalan lahan? Belum ada yang bisa menjawab. Namun, yang jelas ratusan warga Jakarta sedang nelangsa karena kehilangan tempat tinggalnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Please comment seperlunya, dan mohon untuk tidak disalahgunakan. Trima kasih!