Parodi Musik E-KTP gemparkan Youtube dan DKI Jakarta -Beredarnya video parodi musik di Youtube tentang empat pemuda yang ingin membuat Kartu tanda Penduduk (KTP) Jakarta tapi terhambat dengan berbagai kendala mendapat apresiasi dari timses Jokowi-Ahok. Video unik itu pun atas persetujuan tim sukses Jokowi-Ahok.
"Mereka adalah sekelompok pemuda yang menjadi relawan Jokowi-Ahok, mereka meminta izin pada kami untuk meng-upload video musik itu dan kita sangat setuju atas kreativitas mereka," kata anggota timses Jokowi-Ahok Denny Iskandar kepada merdeka.com, Minggu (26/8).
Video tersebut menceritakan empat orang pemuda yang hendak membuat KTP tapi terhalang oleh kendala teknis maupun non-teknis. Pagi hari mereka berangkat sudah disuguhkan kemacetan Jakarta, sesampainya di kelurahan mereka pun tercengang melihat antrean yang begitu panjang karena petugas kelurahan belum datang untuk melayani para warga yang ingin membuat KTP.
Di tengah antrian, munculah seseorang dengan kumisnya datang menghampiri mereka. Orang berkumis itu menawarkan layanan pembuatan KTP bisa selesai tiga bulan namun dengan uang suap tentunya.
Dengan sosok pria berkumis itu, bisa saja masyarakat menilai video tersebut ditujukan menyindir Fauzi Bowo selaku gubernur DKI Jakarta. Namun, anggapan itu dibantah oleh Denny Iskandar.
"Saya kira itu bukan menyindir Bang Foke, itu sama seperti calon nomor dua sebelum putaran kedua (Hendardji-Riza) yang ingin Jakarta tidak "berkumis" (berantakan, kumuh, dan miskin) dan itu saya rasa adalah fakta adanya memang Jakarta seperti itu (yang ada dalam video)" ujarnya.
Menurutnya, ide para pemuda itu adalah gambaran dari protes masyarakat selama ini dan mereka menuangkannya dalam sebuah lagu. Denny pun beranggapan tidak ada satu pun masyarakat Jakarta yang menolak realita yang disampaikan dalam video yang berdurasi 3.22 menit itu.
"Mereka adalah sekelompok pemuda yang menjadi relawan Jokowi-Ahok, mereka meminta izin pada kami untuk meng-upload video musik itu dan kita sangat setuju atas kreativitas mereka," kata anggota timses Jokowi-Ahok Denny Iskandar kepada merdeka.com, Minggu (26/8).
Video tersebut menceritakan empat orang pemuda yang hendak membuat KTP tapi terhalang oleh kendala teknis maupun non-teknis. Pagi hari mereka berangkat sudah disuguhkan kemacetan Jakarta, sesampainya di kelurahan mereka pun tercengang melihat antrean yang begitu panjang karena petugas kelurahan belum datang untuk melayani para warga yang ingin membuat KTP.
Di tengah antrian, munculah seseorang dengan kumisnya datang menghampiri mereka. Orang berkumis itu menawarkan layanan pembuatan KTP bisa selesai tiga bulan namun dengan uang suap tentunya.
Dengan sosok pria berkumis itu, bisa saja masyarakat menilai video tersebut ditujukan menyindir Fauzi Bowo selaku gubernur DKI Jakarta. Namun, anggapan itu dibantah oleh Denny Iskandar.
"Saya kira itu bukan menyindir Bang Foke, itu sama seperti calon nomor dua sebelum putaran kedua (Hendardji-Riza) yang ingin Jakarta tidak "berkumis" (berantakan, kumuh, dan miskin) dan itu saya rasa adalah fakta adanya memang Jakarta seperti itu (yang ada dalam video)" ujarnya.
Menurutnya, ide para pemuda itu adalah gambaran dari protes masyarakat selama ini dan mereka menuangkannya dalam sebuah lagu. Denny pun beranggapan tidak ada satu pun masyarakat Jakarta yang menolak realita yang disampaikan dalam video yang berdurasi 3.22 menit itu.
0 komentar:
Posting Komentar
Please comment seperlunya, dan mohon untuk tidak disalahgunakan. Trima kasih!