Bisnis Online 2012 update . cara jitu dan mudah memulai bisnisonline menghasilkan Jutaan dollar. Di era 2012 banyak sekali Bisnis Online 2012 yang bertebaran.
SISTEM PAKAR
3.1 ANALISIS BISNIS BANK
Dalam buku karangan Jopie Jusuf yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh
Kredit Bank”, bank sebagai lembaga keuangan memiliki filosofi bisnis yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Diagram Filosofi Bisnis Bank
Penjelasan gambar :
- Sektor surplus adalah sebagian dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana
dan hendak mengivestasikannya di bank
Sektor
Surplus
BANK
Sektor
Minus
Dana SS
Dana + X
Dana SM
Dana + Y
2 9
- Dana SS merupakan investasi yang dilakukan sektor surplus yang memiliki
beragam bentuk, misalnya : saham, properti, tabungan, deposito, dan
sebagainya
- Dana SS + X merupakan nilai tambah yang diperoleh oleh sektor surplus dari
investasinya (Dana SS); dana dapat diperoleh kembali tepat waktu dan bersifat
produktif/menghasilkan
- Sektor minus adalah bagian masyarakat yang membutuhkan dana dan
mencarinya lewat jalan meminjam ke bank
- Dana SM merupakan dana yang diberikan oleh bank kepada sektor minus
yang membutuhkannya yaitu dalam bentuk kredit
- Dana SM + Y merupakan dana bank yang didapatkan kembali dari pinjaman
yang diberikannya kepada sektor minus tadi disertai dengan nilai tambahnya
yang berbentuk suku bunga pinjaman kredit
- agar bank mendapat keuntungan, besar nilai ‘Dana SM + Y’ yang bank
dapatkan dari sektor minus harus lebih besar dari nilai ‘Dana SS + X’ yang
harus bank bayarkan ke sektor surplus.
Jadi, bisnis bank adalah mengelola dana masyarakat dan mengambil keuntungan
darinya.
Dengan demikian, secara umum dapat kita lihat bahwa bank-bank berlomba
untuk menghimpun ‘Dana’ lebih banyak dari sektor surplus dan mengusahakan
keuntungan berupa nilai tambah dari kegiatan memberikan kredit kepada sektor
minus. Guna mencapai tujuan bisnisnya ini, masing-masing bank berusaha untuk
menarik minat masyarakat luas dalam berinvestasi dengan berbagai cara. Salah
3 0
satu cara bank melakukan hal tersebut adalah dengan : promosi produk-produknya,
inovasi produk baru, pemberian hadiah-hadiah menarik saat nasabah membuka
rekening tabungan/aplikasi kartu kredit, hingga merambah dunia Internet Banking
(e-Banking) guna meningkatkan kemudahan dan kenyamanan bagi para
nasabahnya.
Berikut adalah perbandingan antara tiga buah situs perbankan di Indonesia
yang menawarkan online banking :
1. Klik BCA
• Menawarkan berbagaBisnis Online 2012 updatei produk kredit baik bagi individual (Kredit
Konsumen) maupun kredit bagi keperluan bisnis
• Produk Kredit Konsumen antara lain : KPR BCA (Kredit Pemilikan dan
Perbaikan Rumah), KKB BCA (Kredit Kendaraan Bermotor), dan KPA
BCA (Kredit Pemilikan Apartemen)
• Produk Kredit untuk keperluan Bisnis : Kredit Investasi, Kredit Modal
Kerja, dan Bank Garansi
• Terdapat penjelasan produk kredit yang bersangkutan, persyaratan, dan
untuk produk Kredit Konsumen terdapat Loan Simulator.
3 1
Gambar 3.2 : Simulasi Kredit - BCA
Gambar 3.3 : Simulasi Budget - BCA
3 2
2. BII Internet Banking
• Menawarkan beberapa produk kredit, baik bagi personal use (Personal
Loan) maupun kredit bagi corporate use (Corporate Loan)
• Produk-produk Personal Loan antara lain : KPMEkspres (Kredit Pemilikan
Mobil) dan KPREkspress (Kredit Pemilikan Rumah)
• Produk-produk Corporate Loan antara lain : Investment Loan (Kredit
Investasi), Working Capital Loan (Kredit Modal Kerja), Letter of Credit,
Bank Guarantee, dan UKM Financing Facility
• Terdapat penjelasan produk kredit yang bersangkutan, persyaratan, dan
untuk produk Personal Loan terdapat Loan Calculator.
Gambar 3.4 : Simulasi Car Loan - BII
3 3
3. LippoBank
• Hanya terdapat kredit untuk keperluan pribadi, yaitu : LippoBank Car
Loans dan LippoBank Home Loans
• Hanya terdapat penjeBisnis Online 2012 updatelasan produk kredit yang bersangkutan dan
persyaratan pengajuan kredit
• Tidak terdapat Loan Calculator / Loan Simulator.
Loan calculator yang sudah diimplementasikan di website bank-bank di
Indonesia hanya bersifat sebagai alat bantu penghitungan besar kredit yang dapat
diajukan sesuai dengan input yang dimasukkan user, dan tidak ditujukan untuk
melakukan konsultasi yang lebih personal dengan user.
3.1.1 GARIS BESAR PROSES PENGAJUAN KREDIT
Alur proses pengajuan aplikasi kredit dari calon nasabah secara umum pada
sebuah bank adalah sebagai berikut :
3 4
Gambar 3.5 : Alur Proses Pengajuan Kredit
Seorang pemohon kredit datang ke seorang Relationship Officer pada suatu
bank dengan mambawa seluruh dokumen-dokumen dan legalisir yang dibutuhkan
(seperti: laporan keuangan, legalitas usaha, dan sebagainya). Setelah kelengkapan
dokumen disetujui, Relationship Officer akan memasukkan semua data tersebut
kedalam sistem yang ada dan memberikan jaminan-jaminan yang diajukan oleh
pemohon kredit ke bagian Appraisal. Bila data-data analisa dari Relationship
Officer dan Appraisal sudah lengkap, hasil analisa mereka akan disampaikan ke
seorang Credit Analyst untuk dievaluasi lebih lanjut dan diberikan penilaian untuk
pemberian rekomendasi. Pada akhirnya, seluruh data, analisa, dan rekomendasi
akan disampaikan kepada pimpinan bank untuk keputusan akhir akan persetujuan
maupun penolakan permohonan kredit yang diajukan.
Relationship Officer (Bisnis Online 2012 updateRO)
mengumpulkan data dari
pemohon yang berupa proposal
dalam bentuk laporan
keuangan, legalitas usaha, dan
sebagainya
RO menginput data-data
kedalam sistem
Jaminan-jaminan dinilai oleh
bagian Appraisal
Credit Analyst
mengevaluasi dan
melakukan scoring
Credit Analyst menyampaikan
rekomendasi atas permohonan
kredit kepada decision maker
(Pimpinan)
3 5
3.1.2 ANALISIS PORTER
Di bawah ini adalah analisis Porter terhadap bisnis perkreditan yang
dilakukan oleh bank lewat sarana e-banking-nya :
Gambar 3.6 : Porter’s Five Forces Analysis pada sistem ‘OCC’
Diagram di atas merupakan model
Bisnis Online 2012 updatePorter’s Five Forces Analysis untuk persaingan
online / internet banking dengan mengambil perbandingan dari produk yang kami
tawarkan dengan produk-produk online banking yang sudah ada di Indonesia.
• New Entrants
Loan calculators maupun simulators yang merupakan mesin simulasi
penghitung kredit yang relatif mudah digunakan oleh para user yang mengerti
penggunaan internet secara umum. Beberapa bank di Indonesia yang sudah
menggunakan jenis loan calculator maupun simulator : BCA dan BII.
New Entrants
Loan Calculators / Simulators
Sistem “Online Credit
Consultant”
Customer Power
Customer dan
calon customer
bank
Threat of Substitute Product
• Buku karangan Yopie
Yusuf “Kiat Jitu Memperoleh
Kredit Bank”
• Berkonsultasi langsung
dengan credit analyst di
bank
Supplier Power
Produk-produk
Bank, seperti KPR,
kredit usaha, kredit
kendaraan
bermotor, dsb.
3 6
(https://appl.klikbca.com/indo/scredit.html)
• Customer Power
Keberadaan sebuah bank sangat tergantung dari para customer yang sudah
terdaftar sebagai nasabah bank tersebut maupun calon customer dari bank lain
serta calon customer yang belum terdaftar sebagai nasabah pada suatu bank
tertentu.
• Supplier Power
Produk-produk perbankan yang dimiliki oleh suatu bank sangat menentukan
ketertarikan customer untuk tetap menjadi nasabah bank tersebut, maupun
calon customer untuk menjadi nasabah bank tersebut. Dalam hal ini, produkproduk
perbankan yang berkaitan dengan perancangan sistem (Online Credit
Consultant) adalah pBisnis Online 2012 updateroduk-produk perbankan yang berupa pemberian pinjaman
/ kredit kepada nasabahnya, seperti : KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit
usaha, dan kredit kendaraan bermotor.
• Threat of Substitute Product
Sebagai produk pengganti, nasabah yang kurang berkenan untuk menggunakan
Online Credit Consultant dapat memperoleh informasi mengenai kredit yang
kurang lebih sama namun kurang interaktif melalui buku karangan Yopie
Yusuf yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank” atau nasabah dapat
langsung datang menemui credit analyst di bank.
• Rivalry
Karena produk yang ditawarkan (Online Credit Consultant) merupakan
produk / ide baru, sehingga persaingan dalam hal ini belum ada.
3 7
3.2 ANALISIS PARA PAKAR TERHADAP POTENSI INTERNET BANKING
Dalam artikel yang ditulis Steve Klinkerman di www.bai.org/banking
strategies/ yang berjudul “The Power of Saying No”, banyak bank yang
berpendapat bahwa cara yang paling baik untuk bertumbuh dalam bisnisnya adalah
dengan melakukan akuisisi dan diversifikasi produknya yang bertujuan untuk bisa
bertahan dalam persaingan bisnis antar bank. Tetapi pendapat seorang pakar
strategi dari Sekolah Bisnis Harvard, Michael E. Porter, mengatakan lain. Ia
berpendapat bahwa hal-hal seperti akuisisi, merger, diversifikasi produk hanya
akan mengalihkan perhatian perusahaan (bank) dari hal utama yang sebenarnya
ingin dituju oleh bank tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal yang ia tekankan
sebagai kunci agar bisa meraih keuntungan dalam persaingan bisnis adalah dengan
cara menjadi berbeda dari yang lainnya (unik). Perusahaan harus bisa menjadi unik
dengan cara :
- membatasi apa yang dilakukan
- tidak selalu berusaha untuk melayani semua pelanggannya
- tidak selalu berusaha untuk menawarkan semua produknya
- tidak selalu berusaha untuk merambah seluruh wilayah geografis.
Hal di atas adalah pertanyaan strategis yang penting untuk perkembangan bisnis
tiap perusahaan.
Michael Porter juga mengemukakan bahwa industri perbankan masa kini
penuh dengan kegiatBisnis Online 2012 updatean imitasi (peniruan). Karena bank-bank tersebut tidak
berkompetisi secara langsung, ada yang disebut tradisi industri dalam hal berbagi
3 8
ide, sehingga tercipta homogenisasi. Sebagai contoh : satu bank memulai Internet
Banking, bank-bank lain mengikuti; satu bank menempatkan cabang pada pusat
perbelanjaan, maka bank lain juga mengikutinya. Dalam pendekatan seperti itu,
inti kompetisi adalah homogenisasi (penyeragaman) dan konvergensi (penyebaran).
Perusahaan akan sulit sekali untuk berkompetisi karena sedikit sekali jumlah
kompetitor-kompetitornya yang tidak kompeten.
Teknologi yang semakin berkembang membuatnya menjadi alat pendukung
bisnis yang penting untuk dimiliki sebuah perusahaan. Menurut Porter, semua bank
yang ada harus berlomba untuk mengasimilasi perkembangan teknologi baru ke
dalam usahanya masing-masing. Tantangan yang nyata secara strategis adalah
untuk mengedepankan teknologi-teknologi tersebut yang baik secara universal,
yang penting dalam segala aspek kompetisi, tetapi penggunaan teknologi tersebut
haruslah dibuat menjadi spesifik (khas) sebisa mungkin guna memperoleh posisi
tertentu dalam pasar. Kompetitor yang hendak menyediakan tingkat efisiensi dan
kenyamanan yang tinggi dengan biaya yang amat rendah akan menjadikan
teknologinya berbeda dengan pesaing-pesaingnya yang mengutamakan pendekatan
pribadi dan pelayanan nilai tambah.
Satu hal yang juga dikatakan Porter, bagaimanapun canggihnya teknologi
yang digunakan bank dalam melayani para nasabahnya untuk meniadakan
halangan-halangan geografis seperti misalnya dengan : Internet Banking, ATM,
dsb, pada akhirnya semua akan kembali kepada hubungan antarpersonal bank
dengan nasabahnya secara geografis dalam konteks lokal.
3 9
Dari analisis-analisiBisnis Online 2012 updates beberapa pakar perbankan dan strategi di atas, diperoleh
suatu gambaran dalam merancang suatu sistem pelayanan perbankan secara online
(lewat Internet) untuk perkreditan yang cukup ideal, dengan berusaha mencakup
poin-poin penting seperti di bawah ini :
- unik (khas), berbeda dari sistem yang sudah ada di pasaran
- menggunakan Internet untuk memperkecil halangan geografis/tempat/lokasi
yang ada antara bank dengan para nasabahnya di seluruh dunia sebagai media
konsultasi perkreditan online
- meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya yang harus disediakan bank
dalam melakukan pelayanan
- meningkatkan kenyamanan lebih-lebih terhadap para nasabahnya dengan cara
mendapatkan alternatif (pilihan) pelayanan lewat Internet dengan mutu yang
serupa dengan pelayanan konvensional (langsung di lokasi bank)
- sistem dirancang untuk melakukan fungsinya secara maksimal dengan
mengusahakan biaya yang relatif rendah (cost effective)
- sistem digabungkan dengan pendekatan antarpersonal (lewat penggunaan
bahasa sehari-hari/percakapan antar sistem dengan pengguna) dan pelayanan
konvesional oleh para staf perbankan sebagai tindak lanjut atas proses yang
telah dikerjakan sistem.
Dalam merancang sistem yang bertujuan untuk mendukung konsultasi
perkreditan bagi para nasabahnya lewat Internet tersebut, perlu ditinjau beberapa
aspek yang menjadi kekurangan Online (Internet) Banking yang sudah ada. Dalam
artikel “Why Online Banking is Like A Box of Chocolate” karangan George Tubin,
4 0
seorang analis senior Tower Group di http://www.banktech.com/story/
BSTeNews/?articleID=15600860, ditemukan beberapa kekurangan tersebut seperti
di bawah ini :
- nasabah bank sangBisnis Online 2012 updateat jarang mendapat kesempatan mencoba Internet Banking
yang disediakan sebelum bergabung, sehingga tidak bisa membandingkan
berbagai pelayanan lain yang ditawarkan oleh kompetitior banknya
- evaluasi yang diadakan Tower Group terhadap beberapa aspek utama sebagai
komponen Online Banking salah satunya adalah mengenai fungsionalitas
swalayan untuk nasabah (customer self-service functionality) yang variasinya
masih sedikit
- hanya sejumlah kecil bank di Amerika yang termasuk Top 10 dari hasil survey
yang dilakukan yang telah menyediakan fitur dan fungsi yang lebih tinggi dari
bank sesamanya, serta antarmuka pengguna yang lebih berdayaguna dan
intuitif.
Dikatakan pula, bank-bank masa kini amat berhati-hati dengan implementasi
Online Banking yang memiliki fitur untuk menaikkan pendapatan secara langsung,
mengurangi biaya, atau meningkatkan keuntungan bagi nasabahnya.
Bagaimanapun juga, dengan semakin populernya situs-situs web non-bank
yang menyediakan fungsionalitas yang besar (misalnya : Yahoo, Amazon, dsb),
para pengguna Internet mengharapkan bank-bank juga turut menawarkan online
banking yang memiliki kelebihan dalam hal performa dan ketersediaan fitur. Hal
ini memaksa penyedia layanan online banking untuk terus memperbaiki kualitas
4 1
layanannya, karena pengguna semakin menyadari kemampuan situs-situs web nonbank
tadi yang jauh lebih baik.
George Tubin juga menyampaikan beberapa prinsip pengembangan
fungsionalitas online banking yang senada dengan pendapat Michael Porter seperti
yang telah tertulis di atas. Ada beberapa poin penting yang juga harus diperhatikan
dalam pengembangan agar dapat semakin mampu memenuhi tuntutan para
nasabah online banking :
- perbaikan tidak perlu memakan biaya yang tinggi, cukup dengan memperbaiki
penampilan situs, meningkatkan kemudahan pemakaian, dan menjamin
ketersediaan informasi yang dibutuhkan dengan lengkap
- selektif dalam melakukan penambahan fitur baru; fitur tidak selalu datang dari
sesuatu yang langsung menghasilkan pendapatan, tetapi bisa dari sumber lain
yaitu langgengnya hubungan antara nasabah bank dengan bank itu sendiri yang
berakibat lebih tinggBisnis Online 2012 updateinya keuntungan/profitabilitas yang mungkin akan didapat
di masa mendatang
- teknologi yang dipakai harus dapat men-support perkembangan teknologi di
masa depan, mengingat teknologi informasi akan selalu berubah dan
berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman; bank harus secara terus menerus
menyederhanakan arsitektur sistemnya guna dapat terus mendukung semua
kebutuhan jalur pengantaran informasi bisnisnya.
Telah diketahui sebelumnya bahwa Online Internet Banking merupakan salah
satu perwujudan usaha perbankan dalam memenuhi kebutuhan informasi para
nasabahnya, serta mengatasi hambatan waktu dan geografis yang dialami. Dalam
4 2
praktiknya, tentu Internet Banking melibatkan suatu sistem komputer sebagai
infrastruktur yang menunjang terciptanya pertukaran data dan informasi melalui
internet antara pihak bank itu sendiri dengan nasabahnya. Penelitian ini
menganalisis hubungan yang mungkin tercipta antara sistem komputer yang
digunakan untuk Internet Banking tersebut dengan implementasi bidang ilmu
sistem pakar, dimana integrasi dari kedua elemen itu bisa mendukung kemajuan
usaha bank lewat peningkatan pemberdayaan sumber daya yang ada untuk
pelayanan perbankan, khususnya dalam hal pemrosesan aplikasi kredit calon
nasabah debitur.
Jika dilihat dari konteks pelayanan perbankan, maka orientasi penelitian
sudah dapat dilihat dengan jelas, yaitu mempergunakan sistem komputer yang
berbasiskan internet dengan tunjangan dari cabang ilmu sistem pakar (expert
system) untuk meningkatkan bisnis bank. Adapun seperti yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya bahwa keuntungan (benefit) utama yang dapat diperoleh
dengan pemakaian knowledge system dalam suatu organisasi adalah : pengambilan
keputusan yang lebih cepat, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan
kualitas hasil pengambilan keputusan. Ketiga manfaat tersebut dalam hubungannya
dengan rencana implementasi sistem pakar pada modul konsultasi kredit di
Internet Banking dapat muncul dalam ketiga aspek berikut ini:
1. Sistem pakar yang berbasiskan dasar pengetahuan mengenai kredit bank
(knowledge-based expert system) akan membantu staff bank yang terlibat di
dalamnya (khususnBisnis Online 2012 updateya Relationship Officer dan Credit Analyst) dalam
menganalisis data-data calon debitur untuk selanjutnya memberikan
4 3
rekomendasi atas keseluruhan pengajuan sebuah kredit. Caranya adalah dengan
menyediakan pelayanan konsultasi awal kepada calon debitur sesuai dengan
kasus/keadaan yang dialami masing-masing calon, dan memberikan scoring
(penilaian) sementara terhadap beberapa aspek yang umum dijadikan panduan
dalam melakukan analisis kredit. Dengan cara demikian, calon debitur yang
bersangkutan juga dengan bebas dapat memperoleh pengetahuan kredit dan
mengetahui berbagai persiapan dan persyaratan yang harus dipenuhinya bila
ingin melanjutkan ke tahap pengajuan aplikasi secara nyata. Hasil rekomendasi
sistem akan menjadi alternatif alat ‘penyaring’ aplikasi yang secara tidak
langsung penting artinya bagi keamanan bank sendiri dalam pencegahan
kemungkinan terjadinya kredit macet di masa mendatang.
2. Melalui hasil wawancara dan survey pada salah satu bank pemerintah
terkemuka di Indonesia, diperoleh konfirmasi bahwa per-harinya, banyaknya
panggilan telepon maupun kunjungan para calon debitur yang hanya ingin
mendapatkan informasi dan konsultasi mendasar masalah kredit, rata-rata bisa
mencapai 15 (lima belas) panggilan telepon/kunjungan, dalam satu kantor
cabang. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk melayani tiap panggilan
telpon/kunjungan tersebut minimum 30 (tiga puluh) menit. Lamanya proses
kelengkapan dokumen oleh tiap calon debitur bisa mencapai 1 (satu) bulan,
yang rata-rata per-calon debitur melakukan kunjungan ulang/panggilan telepon
ulang pada sebuah kBisnis Online 2012 updateantor cabang minimum sebanyak 2 (dua) kali. Informasi di
atas memperlihatkan gambaran bahwa efisiensi waktu dan tenaga SDM bank
yang seharusnya bisa ditingkatkan serta lebih difokuskan kepada pekerjaan
utamanya masih memiliki kekurangan. Dengan adanya sebuah sistem pakar
4 4
konsultan kredit di internet, produktivitas SDM bank yang terlibat bisa
ditingkatkan, karena sebagian besar tugas-tugas mendasar sudah bisa ditangani
oleh sistem. Waktu-waktu yang tadinya banyak terbuang untuk melayani
permintaan informasi umum kredit akan bisa dimanfaatkan para staf bank
untuk melakukan tugas-tugasnya yang membutuhkan prioritas dan usaha yang
lebih besar.
3. Dengan adanya sistem pakar konsultan kredit internet, staff bank yang
berkepentingan akan mendapatkan second opinion dalam membuat
keputusan/rekomendasi yang lebih akurat, karena sifat sistem pakar tersebut
adalah sebagai penyedia informasi mengenai keadaan para calon debitur yang
ditampilkan lewat database. Waktu sumber daya yang lebih banyak tersedia
untuk melakukan berbagai analisis penting juga bisa mendukung terciptanya
keputusan-keputusan yang berkualitas dari para staf.
Guus Schreiber (2000) telah mengemukakan 4 (empat) prinsip dasar proses
knowledge engineering modern yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Salah
satu di antara prinsip-prinsip tersebut yaitu membangun model-model aspek
pengetahuan manusia yang berbeda-beda. Pada konteks knowledge engineering
sistem pakar konsultant kredit bank, prinsip ini menjadi dasar dalam membuat
sebuah model konsultan yang dasar pengetahuannya diambil dari panduan kredit
umum, dan merupakan tugas dari Relationship Officer dan Credit Analyst. Sistem
bekerja sebagai Relationship Officer dan Credit Analyst virtual, yang melakukan
beberapa bagian pekBisnis Online 2012 updateerjaan mereka. Dengan pemodelan seperti ini, sistem pakar
4 5
konsultan kredit internet memfokuskan diri untuk hanya menangani beberapa
aspek saja, dan mengabaikan yang lainnya.
Aspek lainnya yang juga mendasari proses knowledge engineering sistem
adalah bahwa pengetahuan (knowledge) yang digunakan memiliki struktur internal
yang stabil dan dapat dianalisis dengan cara menggunakan tipe dan rule yang
spesifik dari pengetahuan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan sistem pakar
konsultan kredit ini, pengetahuan umum tentang kredit merupakan pengetahuan
yang memiliki pola dan struktur yang sudah ditetapkan, dan dipakai berulangulang
untuk memecahkan suatu kasus/masalah dalam perkreditan. Jadi,
pengetahuan kredit ini akan dimodelkan sebagai suatu keseluruhan fungsional
yang terstruktur dengan baik, dan menspesialisasikan diri dalam pemecahan
masalah perkreditan yang nyata.
Ketiga pertanyaan mendasar dalam membangun pemodelan sistem pakar
secara umum sudah dikemukakan sebelumnya, yaitu :
1. Mengapa sebuah sistem ilmu pengetahuan dapat berpotensi sebagai
penolong/pembantu atau sebagai solusi; untuk masalah apa; keuntungan, biaya,
dan pengaruh apa dalam organisasi yang akan dihasilkannya?
2. Apa yang menjadi lingkungan dan struktur pengetahuan yang terlibat;
lingkungan dan struktur komunikasi yang sesuai?
3. Bagaimana seharusnya pengetahuan yang bersangkutan bisa
diimplementasikan dalam sebuah sistem komputer; arsitektur software dan
mekanisme komputasional ?
4 6
Jawaban dari pertanyaan di atas bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya, calon debitur selalu membutuhkan bantuan informasi dan
konsultasi yang biasBisnis Online 2012 updateanya menjadi tugas seorang Relationship Officer (RO), dan
hasil analisis awal RO akan menjadi input untuk proses selanjutnya, yaitu
analisis data usaha dan keuangan calon debitur yang akan dilakukan oleh
Credit Analyst (CA). Bantuan informasi dan konsultasi yang diberikan RO
adalah berdasarkan pola dan struktur perkreditan yang standar, sudah
ditentukan, dan sudah menjadi pegangan operasional bank sehari-harinya. Oleh
karena itu, sebagian informasi dan konsultasi tersebut seharusnya bisa
ditangani oleh sebuah sistem komputer yang memanfaatkan cabang ilmu
sistem pakar sebagai pembantu RO dan CA dalam mengambil berbagai
keputusan. Keuntungan langsung yang bisa didapatkan baik oleh pihak bank
maupun pihak calon debitur sendiri adalah pengurangan beban pekerjaan
petugas bank yang terlibat secara langsung, kebebasan mendapatkan informasi
dan konsultasi tanpa ikatan apa-apa dengan lebih nyaman dan fleksibel (lewat
internet), dan efisiensi sumber daya waktu dan tenaga dari kedua belah pihak.
Keuntungan tidak langsung bagi pihak bank adalah pengurangan risiko
terjadinya kredit macet di masa depan yang diakibatkan oleh berbagai
kekurangan yang ada pada analisis data calon debitur, atau dengan kata lain
kesimpulan yang nantinya akan diambil oleh RO dan CA terhadap masingmasing
aplikasi pengajuan kredit didapat dari data yang lengkap, komprehensif,
dan dengan pertimbangan yang lebih mendalam.
2. Lingkungan/alam dan struktur dari pengetahuan kredit beserta komunikasi
yang akan terjadi antara pihak bank dengan calon debitur akan berasal dari
4 7
sistem komputer yang diletakkan pada website (internet) dan ditangani oleh
server yang juga ada pada web (webserver). Calon debitur bisa mengakses
website bank bersangkutan lewat browser masing-masing yang disertai
perangkat plugin tertentu untuk bisa mengakses website dengan baik.
Selanjutnya, calon debitur akan berhadapan dengan RO dan CA virtual untuk
melakukan konsultasi/memperoleh informasi yang berkaitan dengan kasusnya.
Di akhir konsultasi, calon debitur yang memenuhi persyaratan tertentu akan
diberikan pilihan untuk mengisi formulir pra-aplikasi. Data calon debitur ini
selanjutnya akan bisa dilihat oleh petugas yang bersangkutan sebagai data input
dan referensi untuk melanjutkan proses kredit.
3. Pengetahuan kredit RO dan CA akan diimplementasikan ke dalam sistem lewat
proses knowledge acquisition yang diperoleh dari wawancara oleh seorang CA
yang sudah berpengalaman dan studi pustaka (buku referensi/panduan)
mengenai perkreditan bank umum yang ditulis oleh seorang pakar perbankan
dan bisnis. Arsitektur software dan mekanisme komputasional akan dibahas
pada bab berikutnya.
Para pelaku yang aBisnis Online 2012 updateda dalam proses knowledge engineering beserta peranperannya
adalah sebagai berikut :
1. Pakar perbankan dan Credit Analyst berperan sebagai Knowledge
Provider/Specialist. Mereka adalah sumber akuisisi pengetahuan kredit ke
dalam sistem, dan sistem akan bekerja sesuai dengan cara bernalar para pakar
tersebut.
4 8
2. Peneliti berperan sebagai Knowledge Engineer/Analyst dan Knowledge systemdeveloper
yang akan membangun sistem pakar konsultan kredit dari segi teknis,
implementasi, hingga penggabungan seluruh elemen yang diperlukan ke dalam
website bank yang bersangkutan agar dapat digunakan secara nyata.
3. Calon debitur dan staff kredit bank yang berkepentingan berperan sebagai
Knowledge User (pemakai sistem).
4. IT Manager bank dan timnya berfungsi sebagai Project Manager dan
Knowledge Manager, karena tugas-tugasnya sudah berkaitan dengan aspek
orientasi bisnis bank itu sendiri, dan bukan melulu persoalan teknis
pembangunan sistem.
3.3 PERHITUNGAN BIAYA
Biaya yang diperhitungkan terdiri dari biaya pembelian hak lisensi
penggunaan program JESS secara komersial, biaya pembelian web hosting, biaya
Knowledge Engineer, dan biaya web administrator.
o Untuk memperoleh hak menggunakan Jess secara komersial, pihak Sandia
National Laboratories akan meminta hak lisensi sebesar US$5,000 per server
setiap tahunnya dan US$1,000 per user (minimum 5 user).
o Biaya web hosting per tahunnya + Rp. 3juta
o Biaya Knowledge Engineer + Rp. 10 juta
o Biaya web administrator + Rp. 5 juta / bila bank sudah memilki web
administrator, biaya ini dapat dihilangkan
4 9
Total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk implementasi sistem pakar konsultan
kredit online pada situs web bank adalah sebesar kurang lebih Rp. 120.000.000,-.
Dari jawaban ke-30 responden yang telah berpartisipasi dalam kuesioner
awal (tanggapan ide sistem ‘OCC’), diketahui bahwa 74% dari keseluruhan
tanggapan yang dibBisnis Online 2012 updateerikan berpendapat bahwa ide ‘OCC’ merupakan ide yang baik.
Jadi, ide atas adanya sistem ‘OCC’ secara online mendapat tanggapan yang “baik”
dari awam (antusiasme tinggi).
SISTEM PAKAR
3.1 ANALISIS BISNIS BANK
Dalam buku karangan Jopie Jusuf yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh
Kredit Bank”, bank sebagai lembaga keuangan memiliki filosofi bisnis yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Diagram Filosofi Bisnis Bank
Penjelasan gambar :
- Sektor surplus adalah sebagian dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana
dan hendak mengivestasikannya di bank
Sektor
Surplus
BANK
Sektor
Minus
Dana SS
Dana + X
Dana SM
Dana + Y
2 9
- Dana SS merupakan investasi yang dilakukan sektor surplus yang memiliki
beragam bentuk, misalnya : saham, properti, tabungan, deposito, dan
sebagainya
- Dana SS + X merupakan nilai tambah yang diperoleh oleh sektor surplus dari
investasinya (Dana SS); dana dapat diperoleh kembali tepat waktu dan bersifat
produktif/menghasilkan
- Sektor minus adalah bagian masyarakat yang membutuhkan dana dan
mencarinya lewat jalan meminjam ke bank
- Dana SM merupakan dana yang diberikan oleh bank kepada sektor minus
yang membutuhkannya yaitu dalam bentuk kredit
- Dana SM + Y merupakan dana bank yang didapatkan kembali dari pinjaman
yang diberikannya kepada sektor minus tadi disertai dengan nilai tambahnya
yang berbentuk suku bunga pinjaman kredit
- agar bank mendapat keuntungan, besar nilai ‘Dana SM + Y’ yang bank
dapatkan dari sektor minus harus lebih besar dari nilai ‘Dana SS + X’ yang
harus bank bayarkan ke sektor surplus.
Jadi, bisnis bank adalah mengelola dana masyarakat dan mengambil keuntungan
darinya.
Dengan demikian, secara umum dapat kita lihat bahwa bank-bank berlomba
untuk menghimpun ‘Dana’ lebih banyak dari sektor surplus dan mengusahakan
keuntungan berupa nilai tambah dari kegiatan memberikan kredit kepada sektor
minus. Guna mencapai tujuan bisnisnya ini, masing-masing bank berusaha untuk
menarik minat masyarakat luas dalam berinvestasi dengan berbagai cara. Salah
3 0
satu cara bank melakukan hal tersebut adalah dengan : promosi produk-produknya,
inovasi produk baru, pemberian hadiah-hadiah menarik saat nasabah membuka
rekening tabungan/aplikasi kartu kredit, hingga merambah dunia Internet Banking
(e-Banking) guna meningkatkan kemudahan dan kenyamanan bagi para
nasabahnya.
Berikut adalah perbandingan antara tiga buah situs perbankan di Indonesia
yang menawarkan online banking :
1. Klik BCA
• Menawarkan berbagaBisnis Online 2012 updatei produk kredit baik bagi individual (Kredit
Konsumen) maupun kredit bagi keperluan bisnis
• Produk Kredit Konsumen antara lain : KPR BCA (Kredit Pemilikan dan
Perbaikan Rumah), KKB BCA (Kredit Kendaraan Bermotor), dan KPA
BCA (Kredit Pemilikan Apartemen)
• Produk Kredit untuk keperluan Bisnis : Kredit Investasi, Kredit Modal
Kerja, dan Bank Garansi
• Terdapat penjelasan produk kredit yang bersangkutan, persyaratan, dan
untuk produk Kredit Konsumen terdapat Loan Simulator.
3 1
Gambar 3.2 : Simulasi Kredit - BCA
Gambar 3.3 : Simulasi Budget - BCA
3 2
2. BII Internet Banking
• Menawarkan beberapa produk kredit, baik bagi personal use (Personal
Loan) maupun kredit bagi corporate use (Corporate Loan)
• Produk-produk Personal Loan antara lain : KPMEkspres (Kredit Pemilikan
Mobil) dan KPREkspress (Kredit Pemilikan Rumah)
• Produk-produk Corporate Loan antara lain : Investment Loan (Kredit
Investasi), Working Capital Loan (Kredit Modal Kerja), Letter of Credit,
Bank Guarantee, dan UKM Financing Facility
• Terdapat penjelasan produk kredit yang bersangkutan, persyaratan, dan
untuk produk Personal Loan terdapat Loan Calculator.
Gambar 3.4 : Simulasi Car Loan - BII
3 3
3. LippoBank
• Hanya terdapat kredit untuk keperluan pribadi, yaitu : LippoBank Car
Loans dan LippoBank Home Loans
• Hanya terdapat penjeBisnis Online 2012 updatelasan produk kredit yang bersangkutan dan
persyaratan pengajuan kredit
• Tidak terdapat Loan Calculator / Loan Simulator.
Loan calculator yang sudah diimplementasikan di website bank-bank di
Indonesia hanya bersifat sebagai alat bantu penghitungan besar kredit yang dapat
diajukan sesuai dengan input yang dimasukkan user, dan tidak ditujukan untuk
melakukan konsultasi yang lebih personal dengan user.
3.1.1 GARIS BESAR PROSES PENGAJUAN KREDIT
Alur proses pengajuan aplikasi kredit dari calon nasabah secara umum pada
sebuah bank adalah sebagai berikut :
3 4
Gambar 3.5 : Alur Proses Pengajuan Kredit
Seorang pemohon kredit datang ke seorang Relationship Officer pada suatu
bank dengan mambawa seluruh dokumen-dokumen dan legalisir yang dibutuhkan
(seperti: laporan keuangan, legalitas usaha, dan sebagainya). Setelah kelengkapan
dokumen disetujui, Relationship Officer akan memasukkan semua data tersebut
kedalam sistem yang ada dan memberikan jaminan-jaminan yang diajukan oleh
pemohon kredit ke bagian Appraisal. Bila data-data analisa dari Relationship
Officer dan Appraisal sudah lengkap, hasil analisa mereka akan disampaikan ke
seorang Credit Analyst untuk dievaluasi lebih lanjut dan diberikan penilaian untuk
pemberian rekomendasi. Pada akhirnya, seluruh data, analisa, dan rekomendasi
akan disampaikan kepada pimpinan bank untuk keputusan akhir akan persetujuan
maupun penolakan permohonan kredit yang diajukan.
Relationship Officer (Bisnis Online 2012 updateRO)
mengumpulkan data dari
pemohon yang berupa proposal
dalam bentuk laporan
keuangan, legalitas usaha, dan
sebagainya
RO menginput data-data
kedalam sistem
Jaminan-jaminan dinilai oleh
bagian Appraisal
Credit Analyst
mengevaluasi dan
melakukan scoring
Credit Analyst menyampaikan
rekomendasi atas permohonan
kredit kepada decision maker
(Pimpinan)
3 5
3.1.2 ANALISIS PORTER
Di bawah ini adalah analisis Porter terhadap bisnis perkreditan yang
dilakukan oleh bank lewat sarana e-banking-nya :
Gambar 3.6 : Porter’s Five Forces Analysis pada sistem ‘OCC’
Diagram di atas merupakan model
Bisnis Online 2012 updatePorter’s Five Forces Analysis untuk persaingan
online / internet banking dengan mengambil perbandingan dari produk yang kami
tawarkan dengan produk-produk online banking yang sudah ada di Indonesia.
• New Entrants
Loan calculators maupun simulators yang merupakan mesin simulasi
penghitung kredit yang relatif mudah digunakan oleh para user yang mengerti
penggunaan internet secara umum. Beberapa bank di Indonesia yang sudah
menggunakan jenis loan calculator maupun simulator : BCA dan BII.
New Entrants
Loan Calculators / Simulators
Sistem “Online Credit
Consultant”
Customer Power
Customer dan
calon customer
bank
Threat of Substitute Product
• Buku karangan Yopie
Yusuf “Kiat Jitu Memperoleh
Kredit Bank”
• Berkonsultasi langsung
dengan credit analyst di
bank
Supplier Power
Produk-produk
Bank, seperti KPR,
kredit usaha, kredit
kendaraan
bermotor, dsb.
3 6
(https://appl.klikbca.com/indo/scredit.html)
• Customer Power
Keberadaan sebuah bank sangat tergantung dari para customer yang sudah
terdaftar sebagai nasabah bank tersebut maupun calon customer dari bank lain
serta calon customer yang belum terdaftar sebagai nasabah pada suatu bank
tertentu.
• Supplier Power
Produk-produk perbankan yang dimiliki oleh suatu bank sangat menentukan
ketertarikan customer untuk tetap menjadi nasabah bank tersebut, maupun
calon customer untuk menjadi nasabah bank tersebut. Dalam hal ini, produkproduk
perbankan yang berkaitan dengan perancangan sistem (Online Credit
Consultant) adalah pBisnis Online 2012 updateroduk-produk perbankan yang berupa pemberian pinjaman
/ kredit kepada nasabahnya, seperti : KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit
usaha, dan kredit kendaraan bermotor.
• Threat of Substitute Product
Sebagai produk pengganti, nasabah yang kurang berkenan untuk menggunakan
Online Credit Consultant dapat memperoleh informasi mengenai kredit yang
kurang lebih sama namun kurang interaktif melalui buku karangan Yopie
Yusuf yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank” atau nasabah dapat
langsung datang menemui credit analyst di bank.
• Rivalry
Karena produk yang ditawarkan (Online Credit Consultant) merupakan
produk / ide baru, sehingga persaingan dalam hal ini belum ada.
3 7
3.2 ANALISIS PARA PAKAR TERHADAP POTENSI INTERNET BANKING
Dalam artikel yang ditulis Steve Klinkerman di www.bai.org/banking
strategies/ yang berjudul “The Power of Saying No”, banyak bank yang
berpendapat bahwa cara yang paling baik untuk bertumbuh dalam bisnisnya adalah
dengan melakukan akuisisi dan diversifikasi produknya yang bertujuan untuk bisa
bertahan dalam persaingan bisnis antar bank. Tetapi pendapat seorang pakar
strategi dari Sekolah Bisnis Harvard, Michael E. Porter, mengatakan lain. Ia
berpendapat bahwa hal-hal seperti akuisisi, merger, diversifikasi produk hanya
akan mengalihkan perhatian perusahaan (bank) dari hal utama yang sebenarnya
ingin dituju oleh bank tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal yang ia tekankan
sebagai kunci agar bisa meraih keuntungan dalam persaingan bisnis adalah dengan
cara menjadi berbeda dari yang lainnya (unik). Perusahaan harus bisa menjadi unik
dengan cara :
- membatasi apa yang dilakukan
- tidak selalu berusaha untuk melayani semua pelanggannya
- tidak selalu berusaha untuk menawarkan semua produknya
- tidak selalu berusaha untuk merambah seluruh wilayah geografis.
Hal di atas adalah pertanyaan strategis yang penting untuk perkembangan bisnis
tiap perusahaan.
Michael Porter juga mengemukakan bahwa industri perbankan masa kini
penuh dengan kegiatBisnis Online 2012 updatean imitasi (peniruan). Karena bank-bank tersebut tidak
berkompetisi secara langsung, ada yang disebut tradisi industri dalam hal berbagi
3 8
ide, sehingga tercipta homogenisasi. Sebagai contoh : satu bank memulai Internet
Banking, bank-bank lain mengikuti; satu bank menempatkan cabang pada pusat
perbelanjaan, maka bank lain juga mengikutinya. Dalam pendekatan seperti itu,
inti kompetisi adalah homogenisasi (penyeragaman) dan konvergensi (penyebaran).
Perusahaan akan sulit sekali untuk berkompetisi karena sedikit sekali jumlah
kompetitor-kompetitornya yang tidak kompeten.
Teknologi yang semakin berkembang membuatnya menjadi alat pendukung
bisnis yang penting untuk dimiliki sebuah perusahaan. Menurut Porter, semua bank
yang ada harus berlomba untuk mengasimilasi perkembangan teknologi baru ke
dalam usahanya masing-masing. Tantangan yang nyata secara strategis adalah
untuk mengedepankan teknologi-teknologi tersebut yang baik secara universal,
yang penting dalam segala aspek kompetisi, tetapi penggunaan teknologi tersebut
haruslah dibuat menjadi spesifik (khas) sebisa mungkin guna memperoleh posisi
tertentu dalam pasar. Kompetitor yang hendak menyediakan tingkat efisiensi dan
kenyamanan yang tinggi dengan biaya yang amat rendah akan menjadikan
teknologinya berbeda dengan pesaing-pesaingnya yang mengutamakan pendekatan
pribadi dan pelayanan nilai tambah.
Satu hal yang juga dikatakan Porter, bagaimanapun canggihnya teknologi
yang digunakan bank dalam melayani para nasabahnya untuk meniadakan
halangan-halangan geografis seperti misalnya dengan : Internet Banking, ATM,
dsb, pada akhirnya semua akan kembali kepada hubungan antarpersonal bank
dengan nasabahnya secara geografis dalam konteks lokal.
3 9
Dari analisis-analisiBisnis Online 2012 updates beberapa pakar perbankan dan strategi di atas, diperoleh
suatu gambaran dalam merancang suatu sistem pelayanan perbankan secara online
(lewat Internet) untuk perkreditan yang cukup ideal, dengan berusaha mencakup
poin-poin penting seperti di bawah ini :
- unik (khas), berbeda dari sistem yang sudah ada di pasaran
- menggunakan Internet untuk memperkecil halangan geografis/tempat/lokasi
yang ada antara bank dengan para nasabahnya di seluruh dunia sebagai media
konsultasi perkreditan online
- meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya yang harus disediakan bank
dalam melakukan pelayanan
- meningkatkan kenyamanan lebih-lebih terhadap para nasabahnya dengan cara
mendapatkan alternatif (pilihan) pelayanan lewat Internet dengan mutu yang
serupa dengan pelayanan konvensional (langsung di lokasi bank)
- sistem dirancang untuk melakukan fungsinya secara maksimal dengan
mengusahakan biaya yang relatif rendah (cost effective)
- sistem digabungkan dengan pendekatan antarpersonal (lewat penggunaan
bahasa sehari-hari/percakapan antar sistem dengan pengguna) dan pelayanan
konvesional oleh para staf perbankan sebagai tindak lanjut atas proses yang
telah dikerjakan sistem.
Dalam merancang sistem yang bertujuan untuk mendukung konsultasi
perkreditan bagi para nasabahnya lewat Internet tersebut, perlu ditinjau beberapa
aspek yang menjadi kekurangan Online (Internet) Banking yang sudah ada. Dalam
artikel “Why Online Banking is Like A Box of Chocolate” karangan George Tubin,
4 0
seorang analis senior Tower Group di http://www.banktech.com/story/
BSTeNews/?articleID=15600860, ditemukan beberapa kekurangan tersebut seperti
di bawah ini :
- nasabah bank sangBisnis Online 2012 updateat jarang mendapat kesempatan mencoba Internet Banking
yang disediakan sebelum bergabung, sehingga tidak bisa membandingkan
berbagai pelayanan lain yang ditawarkan oleh kompetitior banknya
- evaluasi yang diadakan Tower Group terhadap beberapa aspek utama sebagai
komponen Online Banking salah satunya adalah mengenai fungsionalitas
swalayan untuk nasabah (customer self-service functionality) yang variasinya
masih sedikit
- hanya sejumlah kecil bank di Amerika yang termasuk Top 10 dari hasil survey
yang dilakukan yang telah menyediakan fitur dan fungsi yang lebih tinggi dari
bank sesamanya, serta antarmuka pengguna yang lebih berdayaguna dan
intuitif.
Dikatakan pula, bank-bank masa kini amat berhati-hati dengan implementasi
Online Banking yang memiliki fitur untuk menaikkan pendapatan secara langsung,
mengurangi biaya, atau meningkatkan keuntungan bagi nasabahnya.
Bagaimanapun juga, dengan semakin populernya situs-situs web non-bank
yang menyediakan fungsionalitas yang besar (misalnya : Yahoo, Amazon, dsb),
para pengguna Internet mengharapkan bank-bank juga turut menawarkan online
banking yang memiliki kelebihan dalam hal performa dan ketersediaan fitur. Hal
ini memaksa penyedia layanan online banking untuk terus memperbaiki kualitas
4 1
layanannya, karena pengguna semakin menyadari kemampuan situs-situs web nonbank
tadi yang jauh lebih baik.
George Tubin juga menyampaikan beberapa prinsip pengembangan
fungsionalitas online banking yang senada dengan pendapat Michael Porter seperti
yang telah tertulis di atas. Ada beberapa poin penting yang juga harus diperhatikan
dalam pengembangan agar dapat semakin mampu memenuhi tuntutan para
nasabah online banking :
- perbaikan tidak perlu memakan biaya yang tinggi, cukup dengan memperbaiki
penampilan situs, meningkatkan kemudahan pemakaian, dan menjamin
ketersediaan informasi yang dibutuhkan dengan lengkap
- selektif dalam melakukan penambahan fitur baru; fitur tidak selalu datang dari
sesuatu yang langsung menghasilkan pendapatan, tetapi bisa dari sumber lain
yaitu langgengnya hubungan antara nasabah bank dengan bank itu sendiri yang
berakibat lebih tinggBisnis Online 2012 updateinya keuntungan/profitabilitas yang mungkin akan didapat
di masa mendatang
- teknologi yang dipakai harus dapat men-support perkembangan teknologi di
masa depan, mengingat teknologi informasi akan selalu berubah dan
berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman; bank harus secara terus menerus
menyederhanakan arsitektur sistemnya guna dapat terus mendukung semua
kebutuhan jalur pengantaran informasi bisnisnya.
Telah diketahui sebelumnya bahwa Online Internet Banking merupakan salah
satu perwujudan usaha perbankan dalam memenuhi kebutuhan informasi para
nasabahnya, serta mengatasi hambatan waktu dan geografis yang dialami. Dalam
4 2
praktiknya, tentu Internet Banking melibatkan suatu sistem komputer sebagai
infrastruktur yang menunjang terciptanya pertukaran data dan informasi melalui
internet antara pihak bank itu sendiri dengan nasabahnya. Penelitian ini
menganalisis hubungan yang mungkin tercipta antara sistem komputer yang
digunakan untuk Internet Banking tersebut dengan implementasi bidang ilmu
sistem pakar, dimana integrasi dari kedua elemen itu bisa mendukung kemajuan
usaha bank lewat peningkatan pemberdayaan sumber daya yang ada untuk
pelayanan perbankan, khususnya dalam hal pemrosesan aplikasi kredit calon
nasabah debitur.
Jika dilihat dari konteks pelayanan perbankan, maka orientasi penelitian
sudah dapat dilihat dengan jelas, yaitu mempergunakan sistem komputer yang
berbasiskan internet dengan tunjangan dari cabang ilmu sistem pakar (expert
system) untuk meningkatkan bisnis bank. Adapun seperti yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya bahwa keuntungan (benefit) utama yang dapat diperoleh
dengan pemakaian knowledge system dalam suatu organisasi adalah : pengambilan
keputusan yang lebih cepat, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan
kualitas hasil pengambilan keputusan. Ketiga manfaat tersebut dalam hubungannya
dengan rencana implementasi sistem pakar pada modul konsultasi kredit di
Internet Banking dapat muncul dalam ketiga aspek berikut ini:
1. Sistem pakar yang berbasiskan dasar pengetahuan mengenai kredit bank
(knowledge-based expert system) akan membantu staff bank yang terlibat di
dalamnya (khususnBisnis Online 2012 updateya Relationship Officer dan Credit Analyst) dalam
menganalisis data-data calon debitur untuk selanjutnya memberikan
4 3
rekomendasi atas keseluruhan pengajuan sebuah kredit. Caranya adalah dengan
menyediakan pelayanan konsultasi awal kepada calon debitur sesuai dengan
kasus/keadaan yang dialami masing-masing calon, dan memberikan scoring
(penilaian) sementara terhadap beberapa aspek yang umum dijadikan panduan
dalam melakukan analisis kredit. Dengan cara demikian, calon debitur yang
bersangkutan juga dengan bebas dapat memperoleh pengetahuan kredit dan
mengetahui berbagai persiapan dan persyaratan yang harus dipenuhinya bila
ingin melanjutkan ke tahap pengajuan aplikasi secara nyata. Hasil rekomendasi
sistem akan menjadi alternatif alat ‘penyaring’ aplikasi yang secara tidak
langsung penting artinya bagi keamanan bank sendiri dalam pencegahan
kemungkinan terjadinya kredit macet di masa mendatang.
2. Melalui hasil wawancara dan survey pada salah satu bank pemerintah
terkemuka di Indonesia, diperoleh konfirmasi bahwa per-harinya, banyaknya
panggilan telepon maupun kunjungan para calon debitur yang hanya ingin
mendapatkan informasi dan konsultasi mendasar masalah kredit, rata-rata bisa
mencapai 15 (lima belas) panggilan telepon/kunjungan, dalam satu kantor
cabang. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk melayani tiap panggilan
telpon/kunjungan tersebut minimum 30 (tiga puluh) menit. Lamanya proses
kelengkapan dokumen oleh tiap calon debitur bisa mencapai 1 (satu) bulan,
yang rata-rata per-calon debitur melakukan kunjungan ulang/panggilan telepon
ulang pada sebuah kBisnis Online 2012 updateantor cabang minimum sebanyak 2 (dua) kali. Informasi di
atas memperlihatkan gambaran bahwa efisiensi waktu dan tenaga SDM bank
yang seharusnya bisa ditingkatkan serta lebih difokuskan kepada pekerjaan
utamanya masih memiliki kekurangan. Dengan adanya sebuah sistem pakar
4 4
konsultan kredit di internet, produktivitas SDM bank yang terlibat bisa
ditingkatkan, karena sebagian besar tugas-tugas mendasar sudah bisa ditangani
oleh sistem. Waktu-waktu yang tadinya banyak terbuang untuk melayani
permintaan informasi umum kredit akan bisa dimanfaatkan para staf bank
untuk melakukan tugas-tugasnya yang membutuhkan prioritas dan usaha yang
lebih besar.
3. Dengan adanya sistem pakar konsultan kredit internet, staff bank yang
berkepentingan akan mendapatkan second opinion dalam membuat
keputusan/rekomendasi yang lebih akurat, karena sifat sistem pakar tersebut
adalah sebagai penyedia informasi mengenai keadaan para calon debitur yang
ditampilkan lewat database. Waktu sumber daya yang lebih banyak tersedia
untuk melakukan berbagai analisis penting juga bisa mendukung terciptanya
keputusan-keputusan yang berkualitas dari para staf.
Guus Schreiber (2000) telah mengemukakan 4 (empat) prinsip dasar proses
knowledge engineering modern yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Salah
satu di antara prinsip-prinsip tersebut yaitu membangun model-model aspek
pengetahuan manusia yang berbeda-beda. Pada konteks knowledge engineering
sistem pakar konsultant kredit bank, prinsip ini menjadi dasar dalam membuat
sebuah model konsultan yang dasar pengetahuannya diambil dari panduan kredit
umum, dan merupakan tugas dari Relationship Officer dan Credit Analyst. Sistem
bekerja sebagai Relationship Officer dan Credit Analyst virtual, yang melakukan
beberapa bagian pekBisnis Online 2012 updateerjaan mereka. Dengan pemodelan seperti ini, sistem pakar
4 5
konsultan kredit internet memfokuskan diri untuk hanya menangani beberapa
aspek saja, dan mengabaikan yang lainnya.
Aspek lainnya yang juga mendasari proses knowledge engineering sistem
adalah bahwa pengetahuan (knowledge) yang digunakan memiliki struktur internal
yang stabil dan dapat dianalisis dengan cara menggunakan tipe dan rule yang
spesifik dari pengetahuan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan sistem pakar
konsultan kredit ini, pengetahuan umum tentang kredit merupakan pengetahuan
yang memiliki pola dan struktur yang sudah ditetapkan, dan dipakai berulangulang
untuk memecahkan suatu kasus/masalah dalam perkreditan. Jadi,
pengetahuan kredit ini akan dimodelkan sebagai suatu keseluruhan fungsional
yang terstruktur dengan baik, dan menspesialisasikan diri dalam pemecahan
masalah perkreditan yang nyata.
Ketiga pertanyaan mendasar dalam membangun pemodelan sistem pakar
secara umum sudah dikemukakan sebelumnya, yaitu :
1. Mengapa sebuah sistem ilmu pengetahuan dapat berpotensi sebagai
penolong/pembantu atau sebagai solusi; untuk masalah apa; keuntungan, biaya,
dan pengaruh apa dalam organisasi yang akan dihasilkannya?
2. Apa yang menjadi lingkungan dan struktur pengetahuan yang terlibat;
lingkungan dan struktur komunikasi yang sesuai?
3. Bagaimana seharusnya pengetahuan yang bersangkutan bisa
diimplementasikan dalam sebuah sistem komputer; arsitektur software dan
mekanisme komputasional ?
4 6
Jawaban dari pertanyaan di atas bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya, calon debitur selalu membutuhkan bantuan informasi dan
konsultasi yang biasBisnis Online 2012 updateanya menjadi tugas seorang Relationship Officer (RO), dan
hasil analisis awal RO akan menjadi input untuk proses selanjutnya, yaitu
analisis data usaha dan keuangan calon debitur yang akan dilakukan oleh
Credit Analyst (CA). Bantuan informasi dan konsultasi yang diberikan RO
adalah berdasarkan pola dan struktur perkreditan yang standar, sudah
ditentukan, dan sudah menjadi pegangan operasional bank sehari-harinya. Oleh
karena itu, sebagian informasi dan konsultasi tersebut seharusnya bisa
ditangani oleh sebuah sistem komputer yang memanfaatkan cabang ilmu
sistem pakar sebagai pembantu RO dan CA dalam mengambil berbagai
keputusan. Keuntungan langsung yang bisa didapatkan baik oleh pihak bank
maupun pihak calon debitur sendiri adalah pengurangan beban pekerjaan
petugas bank yang terlibat secara langsung, kebebasan mendapatkan informasi
dan konsultasi tanpa ikatan apa-apa dengan lebih nyaman dan fleksibel (lewat
internet), dan efisiensi sumber daya waktu dan tenaga dari kedua belah pihak.
Keuntungan tidak langsung bagi pihak bank adalah pengurangan risiko
terjadinya kredit macet di masa depan yang diakibatkan oleh berbagai
kekurangan yang ada pada analisis data calon debitur, atau dengan kata lain
kesimpulan yang nantinya akan diambil oleh RO dan CA terhadap masingmasing
aplikasi pengajuan kredit didapat dari data yang lengkap, komprehensif,
dan dengan pertimbangan yang lebih mendalam.
2. Lingkungan/alam dan struktur dari pengetahuan kredit beserta komunikasi
yang akan terjadi antara pihak bank dengan calon debitur akan berasal dari
4 7
sistem komputer yang diletakkan pada website (internet) dan ditangani oleh
server yang juga ada pada web (webserver). Calon debitur bisa mengakses
website bank bersangkutan lewat browser masing-masing yang disertai
perangkat plugin tertentu untuk bisa mengakses website dengan baik.
Selanjutnya, calon debitur akan berhadapan dengan RO dan CA virtual untuk
melakukan konsultasi/memperoleh informasi yang berkaitan dengan kasusnya.
Di akhir konsultasi, calon debitur yang memenuhi persyaratan tertentu akan
diberikan pilihan untuk mengisi formulir pra-aplikasi. Data calon debitur ini
selanjutnya akan bisa dilihat oleh petugas yang bersangkutan sebagai data input
dan referensi untuk melanjutkan proses kredit.
3. Pengetahuan kredit RO dan CA akan diimplementasikan ke dalam sistem lewat
proses knowledge acquisition yang diperoleh dari wawancara oleh seorang CA
yang sudah berpengalaman dan studi pustaka (buku referensi/panduan)
mengenai perkreditan bank umum yang ditulis oleh seorang pakar perbankan
dan bisnis. Arsitektur software dan mekanisme komputasional akan dibahas
pada bab berikutnya.
Para pelaku yang aBisnis Online 2012 updateda dalam proses knowledge engineering beserta peranperannya
adalah sebagai berikut :
1. Pakar perbankan dan Credit Analyst berperan sebagai Knowledge
Provider/Specialist. Mereka adalah sumber akuisisi pengetahuan kredit ke
dalam sistem, dan sistem akan bekerja sesuai dengan cara bernalar para pakar
tersebut.
4 8
2. Peneliti berperan sebagai Knowledge Engineer/Analyst dan Knowledge systemdeveloper
yang akan membangun sistem pakar konsultan kredit dari segi teknis,
implementasi, hingga penggabungan seluruh elemen yang diperlukan ke dalam
website bank yang bersangkutan agar dapat digunakan secara nyata.
3. Calon debitur dan staff kredit bank yang berkepentingan berperan sebagai
Knowledge User (pemakai sistem).
4. IT Manager bank dan timnya berfungsi sebagai Project Manager dan
Knowledge Manager, karena tugas-tugasnya sudah berkaitan dengan aspek
orientasi bisnis bank itu sendiri, dan bukan melulu persoalan teknis
pembangunan sistem.
3.3 PERHITUNGAN BIAYA
Biaya yang diperhitungkan terdiri dari biaya pembelian hak lisensi
penggunaan program JESS secara komersial, biaya pembelian web hosting, biaya
Knowledge Engineer, dan biaya web administrator.
o Untuk memperoleh hak menggunakan Jess secara komersial, pihak Sandia
National Laboratories akan meminta hak lisensi sebesar US$5,000 per server
setiap tahunnya dan US$1,000 per user (minimum 5 user).
o Biaya web hosting per tahunnya + Rp. 3juta
o Biaya Knowledge Engineer + Rp. 10 juta
o Biaya web administrator + Rp. 5 juta / bila bank sudah memilki web
administrator, biaya ini dapat dihilangkan
4 9
Total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk implementasi sistem pakar konsultan
kredit online pada situs web bank adalah sebesar kurang lebih Rp. 120.000.000,-.
Dari jawaban ke-30 responden yang telah berpartisipasi dalam kuesioner
awal (tanggapan ide sistem ‘OCC’), diketahui bahwa 74% dari keseluruhan
tanggapan yang dibBisnis Online 2012 updateerikan berpendapat bahwa ide ‘OCC’ merupakan ide yang baik.
Jadi, ide atas adanya sistem ‘OCC’ secara online mendapat tanggapan yang “baik”
dari awam (antusiasme tinggi).
0 komentar:
Posting Komentar
Please comment seperlunya, dan mohon untuk tidak disalahgunakan. Trima kasih!